1. Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Saat ini masyarakat sedang
dihadapi pandemi covid-19. Berbagai sektor mengalami kelumpuhan dalam
beroperasi. Sebut saja sekolah diliburkan, sebagian besar kantor dan pabrik
harus ditutup sementara, angkutan sangat dibatasi, berimbas ke berbagai sektor
lainnya. Keadaan ini memaksa sebagian masyarakat mengalami kesulitant dalam
memenuhi kebutuhan rumah tangga, akibat dirumahkan dari pekerjaan atau di rumah
saja karena terpaksa.
Di sisi lain, sebagian masyarakat
mengalami kesulitan dalam penyediaan makanan sehari-hari. Entah karena tidak
bisa memasak sendiri atau bosan dengan masakan yang itu-itu saja, atau misalkan
sebagian dari masyarakat terbiasa membeli di luar, mereka terkendala dengan
keamanan kebersihan makanan (khawatir bila makanan terpapar virus) atau
mahalnya makanan yang mereka anggap aman.
Ini yang menjadi masalah yang
saya coba selesaikan dengan solusi berupa produk/ jasa yang akan saya tawarkan.
2. Riset Pasar
Saya coba melakukan riset pasar sehubungan dengan masalah yang timbul
yang akan saya jadikan landasan dalam merancang produk/ jasa yang akan saya
buat. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Dari situs/ akun Instagram yang sering menyajikan makanan-makanan populer
yang sedang didiskon, seperti: 1 ekor ayam goreng KFC harga diskon sebesar Rp.81.818,-
(Belum termasuk pajak), Paket Makan berdua CALIFORNIA FRIED
CHICKEN (2 ayam paha
atas + 2 nasi) Rp.25.000,- (Belum termasuk pajak), Paket Nasi dari Pizza Hut (Nasi + Ayam fillet + Wortel
+ Buncis) Rp.46.000,- (Belum termasuk pajak), dan masih banyak lagi. Semua
belum termasuk ongkos kirim.
Di sisi lain saya mengadakan riset pasar juga
mengenai harga-harga dasar untuk produk-produk di atas, khususnya daging ayam
danh
bumbu-bumbu yang sekiranya dibutuhkan. Ayam 1 ekor; 900g Rp.37.500 (Bisa potong
8; @Rp.4.700,-), Bumbu Ayam Goreng SAJIKU Rp.8.000,- (untuk 1 ekor ayam, @
Rp.1.000,- untuk perpotongnya), Minyak Goreng 1 Lt FORTUNE Rp.14.500,-.
Bandingkan harga buat sendiri dengan membeli
di KFC, California atau Pizza Hut.
Saya juga melakukan sedikit survey kepada beberapa orang dengan
pertanyaan sebagai berikut:
1. Selama Pandemi ini apakah pernah membeli makanan matang untuk
dikonsumsi di rumah?
2. Menurut Anda sehubungan pandemi ini apakah semua makanan di luar yang
biasa anda pesan aman untuk dimakan?
3. Berapa kali dalam 1 minggu ini Anda mengkonsumsi makanan instan
(seperti mie instan)?
Tips menyiapkan
pertanyaan adalah: Sederhana, jangan terlalu banyak, tidak menuntut hal-hal
yang terlalu sensitif untuk dibagikan ke orang lain dan berkaitan dengan
produk.
Dari jawaban-jawaban
yang saya peroleh saya bisa simpulkan sebagai berikut: Para responden
(Pertanyaan 1) tidak keberatan untuk membeli makanan matang dari luar dengan
ketentuan mereka (Pertanyaan 2) dapat memastikan makanan dibuat dengan cara
higienis dan mereka setidaknya (Pertanyaan 3) mengkonsumsi makanan yang tidak
merekao masak sendiri setidaknya 2 kali dalam seminggu.
3. Analisis Kompetitor
Dari riset juga saya
berhasil mengumpulkan beberapa kompetitor yang saya kelompokkan.
Kompetitor Utama: Ibu
Tukang Ayam Goreng, Briva Kitchen, Pelangi Naget. Produk yang mereka jual sama
dan dapat dibeli oleh pasar yang saya tuju (Daerah operasional mendekati).
Kompetitor Sekunder:
Ayam Goreng KFC dan sejenisnya, Ayam Kremes Kraton, Ayam Goreng Pak Solikan
Jembatan 9. Produk mereka sama-sama ayam tetapi mereka menjual ayam goren siap
makan.
Kompetitor Tersier: Mie
Ayam dekat sekolah, Seblak Sekolah, Nugget, dll. Mereka juga menjual makanan
tetapi berbeda jenis dengan produk yang akan saya tawarkan.
Saya fokus pada
Kompetitor Utama selain juga memperhatikan jenis kompetitor kategori lainnya.
Saya mempelajari produk Briva Kitchen dari lapaknya di Tokopedia. Disana Briva
Kitchen menawarkan paket Isi 4 (2 Dadau + 2 Paha, Ayam potong 4) dengan harga
Rp.65.000,-. Dari foto produknya saya juga melihat mereka mengemas ayam bumbu
kuningnya dengan plastik dalam keadaan vacuum, dan dilengkapi stiker bertulisan
nama Briva Kitchen dengan nomor HP dan akun IG-nya.
Setelah membuka akun
IG-nya saya dapati bahwa Briva Kitchen menjual ayam siap masak baru-baru ini
saja, mereka biasanya menjual Catering Service. Berarti mereka yang sudah lebih
dulu di bisnis ini menyadari ayam siap masak dapat menjadi solusi untuk
menambah penghasilan.
Saya juga melihat
beberapa kekurangan yang akan saya hindari seperti: Pengambilan gambar/ foto
kurang sempurna, konten yang sangat sedikit (semua isinya produk) dan follower
yang minim.
Dari IG-nya pula saya
mendapatkan hashtag yang bisa saya gunakan juga nantinya ditambah dengan yang
dari saya, juga saya meluhat kemasan lain selain dengan plastik yang di-vacuum,
mereka juga memakai kotak mika yang banyak dijumpai di toko kemasan plastik.
4. Cari Model Bisnis
Karena masih baru dan
berani memulai dari ide serta minimnya pengalaman, saya berencana memulai
bisnis ini dengan model penjualan langsung baik offline maupun online. Untuk
menyikapi minimnya modal maka saya tidak akan menyediakan barang ready stock
dan memulai dari pesanan H-1, maksudnya pelanggan memesan untuk mendapatkan
produknya 1 hari kemudian.
Setelah beberapa
penjualan saya akan mulai menyetok persediaan dan tetap menjaga kesegaran
produkg (persediaan tidak lebih dari 1 hari ke depan)
5. Tentukan Target Pasar
Target market produk
saya yang menjadi prioritas untuk diberi penawaran adalah: Usia: 25 – 50 Tahun;
Lokasi; Radius 2 Km dari lokasi atau ada dikontak WhatsApp atau yang melihat
postingan promo saya dari IG atau Facebook; Gender: Wanita; Pendapatan: 1 Juta
– 10 Juta per bulan; Tingkat Pendidikan: SMP – Sarjana; Status: Menikah;
Pekerjaan: Pegawai/ karyawan dan Ibu Rumah Tangga; Etnis: Semua; Ketertarikan:
Kurangh suka membeli makanan matang; Hobby: Melihat postingan tentang makanan;
Nilai yang dianut: Ingin memastikan makanan sehat walaupun harus masak sendiri.
6. Buat Produk dan Rencana Pemasaran
Berdasar point-point di
atas saya mencoba menciptakan produk (Tidak baku, bisa disesuaikan dengan
keadaan dan permintaan pasar).
Produk Ayam siap masak
akan menyediakan 2 macam bumbu, yaitu ayam bumbu kuning dan ayam bumbu
Kentucky. Untuk produk yang pertama sudah umum dan disukai pasar khususnya
orang-orang dewasa, sedangkan produk kedua untuk anak-anak yang menyukai ayam
dari waralaba-waralaba terkenal.
Saya juga memberi
diferensiasi dengan produk yang sudah ada, yaitu ayam goreng akan dijual per
potong dan per paket (Misalnya: 1 ekor, 2 Dada + 2 Paha); Ayam juga akan saya
tawarkan aneka jumlah potong (ada ayam potong 8 maupun yang lebih besar, potong
4), dan saya jual perpotong dengan minimum order.
Saya juga akan menambah
tempe, tahu, ati ampela, filet untuk menambah pilihan bagi pembeli.
Saya menyiapkan kemasan
mika kotak sebagai kemasan dan stiker nama usaha dengan nomor yang bisa
dihubungi langsung maupun WhatsApp dan akun IG Bisnis yang saya buat khusus
untuk produk ini.
Saya akan memanfaatkan
social media dan promo langsung ke orang-orang terdekat, saya akan membuat
terlebih dahulu ePoster dengant Photoshop maupun Canva yang membuat penawaran
lebih menarik, juga kata-kata marketing.
Selain dipublish di
social media dan status, saya juga akan mencetak beberapa poster dan mini
spanduk yang akan saya pasang di tempat-tempat umum seperti depan rumah, mading
gereja, RT RW, persimpangan jalan.
7. Buat Website
Untuk langkah ini saya
tunda dulu sampai saya mencapai target tertentu yang saya tetapkan bagi bisnis
ini (Misalnya targetf saya bisnis ini memberi saya penghasilan tambahan
Rp.3.500.000,- per bulan rata-rata, selama 3 bulan).
Jadi langkah ini saya
tunda dahulu.
8. Optimalkan Social
Media
Ini adalah senjata
pemasaran utama bisnis sekarang ini. Langkah pertama adalah membuat akun IG
bisnis khusus usaha saya (setelah terbih dahulu dipikirkan nama, tagline, logo).
Dari
kompetitor-kompetitor sekunder maupun tersier, saya dapat mempelajari bagaimana
mereka mengelola akun social media mereka, content atau postingan apa saja yang
mereka masukkan, jenis-jenis promo yang mereka pakai, dan lain sebagainya.
Misalnya: Wendy’s
menawarkan paket promo “Party Pack 5” seharga Rp.54.545,- (Belum PPn dan
ongkir); ayamnya sesuai standar waralaba Ayam Goreng adalah potong 8. Maka dari
ide promo seperti itu saya juga mengeluarkan promo “Paket Pesta 5”; yang
terdiri dari 5 potong ayam (1 ekor potong 8) ditambah 5 potong tempe tambah
lagi 5 potong tahu; semua siap goreng + Sambal.
Hitungan saya dengan
harga jual Rp.50.000,- (bebas ongkir untuk kelurahan yang sama) saya masih
dapat untung kurang lebih Rp.10.000,-. Ditambah lagi pesanan tambahan atau
berikut dari pelanggan yang sama di kemudian hari. Lalu dengan bantuan
Photoshop atau Canva saya membuat eFlyer yang menarik, mencontoh juga dari
eFlyer Wendy’s.
Itu adalah contoh
memanfaatkanu promo dari kompetitor tersier, karena pada umumnya kompetitor
utama yang saya miliki kurang memiliki kreatifitas dalam menyusun promo, beda
dengan kompetitor tersier yang sudah lebih maju dan kompetitif dalam
persaingan.
9. Pertahankan
Pelanggan Setia
Banyak penelitian
mengenai perilaku pelanggan menyatakan mengapa banyak pelanggan tidak kembali
membeli dari penjual yang sama. Ternyata banyak dari mereka merasa kurang
dihargai.
Penjual merasa ketika
seorang pembeli selesai melakukan pembelian, maka selesai pula hubungan dagang
antar keduanya, penjual-penjual itu tidak memikirkan bahwa mencari pelanggan
baru lebih sulit daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Perusahaan-perusahaan
besar yang menawarkan produk atau jasa seperti hotel, penerbangan, cargo atau
toko-toko modern menyadari potensi yang sering kali diabaikan oleh penjual ini,
maka mereka menawarkan pelanggan yang sudah pernah membeli dari mereka promo
khususl seperti keanggotaan yang akan mendapat diskon khusus pada pembelian
berikut.
Untuk bisnis saya, maka
saya juga tidak mau ketinggalan. Setiap pembelian akan saya catat sebagai data,
berikut nama, alamat dan nomor WA, saya akan kirim penawaran khusus untuk
pelanggan yang membeli kembali dan berulang kali. Salah satu contoh, setiap
pembeli akan saya tawarkan bonus berupa sambal terasi untuk pembelian lebih
dari Rp.50.000,-, dan lain sebagainya.
Pertanyaan:
1. Sebutkan
masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi banyak orang, yang mungkin dapat
dijadikan peluang usaha (Sebutkan 2).
2. Bila produk yang
akan anda tawarkan adalah Catering makanan berbahan B2, riset apa saja yang
akan Anda lakukan? (Silahkan ganti bila Anda mempunyai produk/ jasa lain).
3. Untuk tahapan Riset
ini, Anda perlu mengadakan survey. 3 pertanyaan apa yang akan anda ajukan
kepada responden (3 pertanyaan dan kirim pertanyaan-pertanyaan tersebut via WA
ke 5 responden, termasuk saya).
4. Apa kesimpulan dari
riset yang Anda adakan.
5. Susun 3 jenis
kompetitor dari bisnis yang akan anda jalankan. (Sebut 3 nama-nama bisnis untuk
masing-masing jenis kompetitor).
6. Bagaimana model
bisnis Anda yang akan anda bangun?
7. Siapa target pasar
untuk produk anda berdasar ketentuan di atas.
8. Bagaimana produk
yang akan Anda buat dan rencana pemasarannya.
9. Bagaimana Anda
mengelola social Media untuk produk Anda? Promo-promo seperti apa yang dapat
Anda lakukan dengan meniru dari social media kompetitor.
10. Apa yang akan Anda
lakukan untuk mempertahankan pelanggan? (Jelaskan dengan contoh yang nyata).
11. Ada sebuah kata
dari huruf-huruf yang saya sisipkan di artikel, apa kata itu dan artinya.
(Huruf-huruf tersebut kali ini saya tempelkan di kata sebelumnya, contoh huruf
“l” di kata “khususl”.