Pemasaran Usaha Perjalanan Pariwisata


“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large”. Itu adalah menurut AMA dalam Gundlach dan Wilkie (2009), pengertian pemasaran.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian aktivitas, yang dilakukan oleh organisasi maupun individu atau lembaga baik yang berorientasi laba (pabrik, pedagang, konsultan, dll) maupun nirlaba (badan sosial, lembaga/program pemerintah) serta berbagai proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, rekanan, dan masyarakat secara luas.


Pemasaran pada intinya adalah bagaimana orang atau institusi memasarkan segala penawarannya kepada konsumen. Penawaran disini adalah segala hal yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti barang, jasa, tempat dan lain-lain termasuk destinasi pariwisata. 


Dari definisi mendasar di atas, maka disesuaikan dengan konteks Pemasaran Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dapat disesuaikan menjadi:

Pemasaran UPW adalah berbagai aktivitas dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran wisata dan segala yang terkait bagi calon pelanggan, klien maupun rekanan.


Agar Pemasaran berjalan secara efektif dan efisien, maka Pemasaran harus dikelola dengan baik. Pengelolaan terhadap fungsi pemasaran sering disebut sebagai manajemen pemasaran (Marketing Management). Kotler & Keller (2016) memberikan definisi mengenai manajemen pemasaran yang sangat mendasar dan sangat jelas:

“Marketing Management as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating superior customer value”.


Definisi di atas mengandung pengertian bahwa manajemen pemasaran merupakan seni dan ilmu dalam memilih, mendapatkan, memelihara target pasar dan mengembangkan jumlah pelanggan melalui berbagai fungsi dalam Pemasaran (menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan nilai yang unggul kepada konsumen).


Dari pengertian definisi di atas, maka aktivitas Pemasaran UPW pertama yang harus dilakukan adalah memilih target pasar. Pasar disini bukan hanya pelanggan saja, tetapi di dalamnya termasuk komunitas, market place, pesaing (competitors) dan atau rekanan (partners). 


Pemasaran UPW harus fokus kepada target pasar terpilih yang paling potensial yang dapat memberikan keuntungan maksimal. Memilih pasar bukan hanya memilih pelanggan, tetapi juga harus memilih pasar mana yang akan kita masuki atau dengan kata lain arena mana yang memungkinkan kita memiliki keunggulan. Selain itu menentukan para pesaing dan rekanan mana yang dapat kita manfaatkan.


Jika target market, pesaing, rekanan serta pelanggan potensial sudah terpilih, aktivitas selanjutnya adalah mendapatkan target pelanggan, menjaga target pelanggan tersebut agar loyal serta menumbuh-kembangkan pelanggan-pelanggan aktual dan potensial. Cara yang tepat dalam melakukan hal tersebut adalah dengan cara menciptakan, menyampaikan dan mengkomunikasikan segala penawaran UPW dan pada ujungnya segala penawaran tersebut harus dapat memuaskan pelanggan.


Tidak hanya dengan memuaskan pelanggannya, Pemasaran UPW harus lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Karena dengan dinamisnya lingkungan dan semakin berkembangnya teknologi, UPW akan dihadapkan dengan lingkungan persaingan yang sangat ketat, sehingga pelanggan akan memiliki alternatif atau pilihan lain selain destinasi yang kita kelola. Dengan menjadi lebih baik dibandingkan dengan pesaing, destinasi akan memiliki citra yang baik di mata masyarakat, sehingga dapat menjadi faktor penarik (full factor) bagi pelanggan potensial dan loyal factor bagi pelanggan aktual. Selain itu, untuk lebih baik dibandingkan dengan pesaing tersebut, memberikan pengertian bahwa destinasi pariwisata harus mengelola pemasaran tidak hanya sebatas aktivitas yang sifatnya teknis operasional, tetapi harus dikelola secara strategis dan taktis.



Referensi:

Gundlach, Gregory T. dan William L. Wilkie (2009). The American Marketing Association’s New Definition of Marketing: Perspective and Commentary on the 2007 Revision. Journal of Public Policy & Marketing, 28(2), 259-264.

Kotler, P. dan Kevin Lane Keller (2016). Marketing Management 15th Edition. New Jersey: Prentice Hall. 

0 Comments